Bila Anda
seorang peminum kopi yang fanatik, pasti tak ragu-ragu lagi meyakinkan
diri,
kopi aman untuk dikonsumsi sepanjang tak berlebihan, bukan?
Jangan kaget bila
sejak dahulu selalu ada begitu
banyak pihak yang menuduh kopi sebagai biang keladi munculnya aneka
gangguan
kesehatan. Sebut saja penyakit jantung, kanker, osteoporosis, atau apa
pun
namanya. Padahal, penelitian terbaru menunjukkan, kopi kaya akan zat-zat
antioksidan dan mengandung ratusan senyawa antibakteri maupun pereda
rasa
sakit.
Kendati hasil penemuan
ini sungguh menggembirakan,
tetapi jangan lantas seenaknya minum kopi tanpa aturan, ya! Untuk
mendapatkan
manfaatnya, cukup batasi konsumsi kopi 1-2 cangkir saja di pagi hari.
Nah, agar
lebih jelas lagi, berikut sejumlah data statistik yang patut Anda
pertimbangkan.
Banyak Manfaat
Tahukah Anda, di Amerika ada 160 juta lebih peminum kopi? Diasumsikan
setiap
orang di negara Paman Sam ini mengonsumsi kopi rata-rata 8,8 lbs kopi
per
tahun. Sementara pecandu kopi terberat di dunia rupanya warga Finlandia,
yang
konsumsi kopinya bisa mendekati 30 lbs per tahun. Jumlah yang tidak
sedikit,
tentu saja.
Data statistik lain
mengungkapkan, tak kurang dari 19
ribu penelitian yang mencoba menganalisa dampak kopi. Meski hasil-hasil
penelitian ini kerap ditunggangi kepentingan lain - seperti kepentingan
pribadi
dari para penggagasnya - inilah hal-hal yang ternyata disepakati banyak
pihak.
Mengonsumsi 2-3
cangkir kopi sehari sebenarnya masih
bisa ditoleransi karena dianggap lebih mendatangkan manfaat daripada
bahayanya.
Penelitian-penelitian terbaru juga membuktikan, bila minum kopi dalam
batas
wajar dapat mengurangi risiko terkena kanker usus. Boleh jadi hal ini
terkait
dengan kebiasaan untuk secara teratur buang air besar.
Kopi juga mengurangi
risiko terkena gangguan batu
empedu, sirosis liver, dan sederet penyakit lainnya, mengingat kopi
memang
terbukti banyak mengandung antioksidan yang baik bagi kesehatan. Sebab,
kandungan antioksidan yang dimiliki kopi ternyata kadarnya lebih tinggi
dibandingkan minuman favorit lain, seperti teh atau jus buah.
Sumber Antioksidan
Beberapa penelitian juga didedikasikan bagi para pasien diabetes dan
Parkinson.
Penelitian ini mengungkapkan, minum secangkir kopi sehari dapat
setengahnya
menurunkan risiko terkena Parkinson, yakni penyakit penyerang otak, yang
menyebabkan tubuh penderita selalu bergetar dan mengalami gangguan
gerak.
Besar kemungkinan
kandungan kafein dalam kopi mampu
melindungi sel-sel otak yang mengalami kerusakan pada penyakit
Parkinson.
Kendati demikian, wanita yang sedang menjalani terapi sulih hormon tidak
akan
memetik manfaat apa pun dari kebiasaan minum kopi ini. Boleh jadi karena
hormon
estrogen melemahkan efektivitas kafein dalam kopi.
Selain itu, wanita
yang minum kopi hingga 3 cangkir
kopi per hari, akan mengalami penurunan risiko terkena diabetes tipe 2
hingga
sekitar 20-30 persen. Kopi diyakini dapat meningkatkan atau mempercepat
penghantaran insulin ke berbagai jaringan tubuh.
Dan para ahli kini
masih terus melakukan berbagai
penelitian untuk menguji bila berbagai antioksidan yang terkandung dalam
kopi
(antara lain asam klorogenik dan asam kafein) mampu membantu memerangi
penyakit
Alzheimer. Boleh jadi pendapat ini terkait dengan kafein yang memang
berperan
merangsang area berpikir di otak.
Bahkan, orang dengan
gangguan asma yang minum kopi
ternyata memiliki peluang sekitar 25 persen untuk mengalami penurunan
gejala
asma. Hal ini dapat dimengerti, karena salah satu senyawa dalam kopi
adalah
theophylline yang berperan sebagai bronchodilator alias pelega
pernapasan.
Kurangi Risiko
Penyakit
Satu penelitian yang dilakukan baru-baru ini di Brasil membenarkan pula,
mengonsumsi kopi dapat meningkatkan kemampuan gerak sperma. Penelitian
ini
masih terus berlanjut untuk menguji kopi jenis apa yang dapat diandalkan
untuk
membantu para pria yang tergolong kurang subur.
Kopi juga mengandung
polifenol, yakni substansi yang
diduga mengurangi risiko terkena kanker dan penyakit koroner arteri.
Sebaliknya, kopi yang diformulasikan dengan menambahkan kafein, justru
sudah
sengaja dihilangkan kandungan kafeinnya. Padahal kafein-lah yang
membantu Anda
jadi lebih cermat berpikir, karena membuat Anda tetap fokus, terutama
pada saat
dihadapkan pada jenis pekerjaan yang kurang disenangi.
Penelitian lain
menyatakan, kafein bisa meningkatkan
perolehan skor pada serangkaian tugas yang terkait dengan kemampuan
kognitif,
seperti mengambil keputusan dalam waktu cepat belajar, dan tak mudah
terbangun
saat tertidur pulas. Tak lain karena kafein yang terdapat pada kopi
terbukti
mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespons, kemudian
tangkas
mengolah memori dalam otak.
Kopi juga dapat
memperbaiki mood sekaligus membuat
Anda merasa lebih energik. Kabar yang tak kalah menggembirkan, kopi
ternyata
mengandung antioksidan yang terbukti meningkatkan derajat kesehatan
tubuh
secara menyeluruh.
Berikut sejumlah
manfaat yang sudah terbukti berhasil
dipetik dari kopi:
- Menurunkan gejala Parkinson
- Memiliki kandungan antibakteri
- Mengurangi risiko pembesaran batu empedu
- Memelihara kestabilan mental
- Mengurangi risiko memburuknya diabetes tipe 2 (namun bila Anda
penderita diabetes, tentu saja hindari atau setidaknya kurangi konsumsi
kopi)
- Bila Anda terbebas dari tekanan darah tinggi, kopi mungkin tak akan
memberi
manfaat ini
- Mengurangi risiko terkena semua jenis kanker
- Menambah daya tahan fisik
- Mengurangi keluhan sakit kepala.